Rajutan Mimpi untuk Sekolah Mentor


Sekolah mentor adalah sarana untuk meningkatkan kualitas mentor. Sarana ini dibuat seperti sekolah dikarenakan memiliki kurikulum, dan system kegiatan yang khusus. Kegiatan sekolah mentor layaknya kegiatan sekolah pada umumnya, memiliki kegiatan belajar mengajar, terklasifikasikan ke beberapa kelas, dan tedapat evaluasinya. Sekolah mentor ini hadir sebagai solusi pembinaan mentor yang belum berkelanjutan.

Mimpi besar yang ada adalah mentor memiliki pembinaan yang berkelanjutan, mentor memiliki rasa sense of belongings terhadap mentoring, dan pengelolaan mentor dilakukan dengan pemberdayaan mentor itu sendiri.

Mentor memiliki pembinaan yang berkelanjutan

Hingga saat ini, pembinaan mentor hanya diperuntukkan untuk mentor baru. Ini bukan merupakan design dari pengelola mentoring, melainkan dampak yang ada dikarenakan materi pembinaan yang relative sama dari tahun ke tahun. Hal ini menyebabkan mentor lama yang notabene telah mengikuti kegiatan pembinaan tersebut tahun lalu enggan mengikuti pembinaan kembali ketika tetap menjadi mentor ditahun berikutnya.

Model pembinaan yang diusulkan, sekolah mentor berdurasi satu semester disetiap tingkatannya. Apabila seseorang menjadi mentor disemester tiga, ia mengikuti pembinaan di kelas satu, dan diakhir semester tiga terdapat evaluasi dari pembinaan yang diikuti selama ini. Di semester empat dibuka pembinaan kelas dua dengan system yang sama namun kurikulum yang berbeda. Pasca pembinaan selam satu tahun ini diharapkan peserta pembinaan tersebut dapat menjadi pengelola mentor ditahun berikutnya. Model seperti ini diharapkan mampu menopang BPM selaku pengelola mentoring dalam mengelola mentor.

Mentor memiliki rasa sense of belongings terhadap mentoring

Amanah pelaksanaan mentoring jatuh kepada JMMI yang kemudian pengelolaannya diserahkan kepada BPM. Kondisi saat ini adalah rasa kepemilikan mentoring belum dirasakan oleh seluruh stakeholder dari mentoring itu sendiri, bahkan rasa itu belum muncul di para mentor yang memiliki peran sangat strategis dalam pelaksanaan mentoring.

Sistem yang diajukan dalam sekolah mentor adalah diberlakukannya system Kegiatan Pasca Pelatihan (KPP) dalam sekolah mentor. KPP diberlakukan setelah mengikuti satu tahun sekolah mentor. Selain itu, diadakannya forum akbar mentor yang menjadi wadah diskusi mentor dimana forum tersebut masuk dalam salah satu sesi sekolah mentor. Diharapkan dengan adanya inovasi ini dapat menumbuhkan sense of belongings mentor terhadap keberlanjutan mentoring.

 

Pengelolaan mentor dilakukan dengan pemberdayaan mentor itu sendiri

Pemberdayaan mentor yang dimaksud disini adalah mentor terlibat dalam proses kaderisasi mentor baru. Ditumbuhkan tanggungjawab moral kepada mentor akan generasi mentor mendatang. Pemberdayaan mentor ini dapat berjalan lancar apabila penanaman sense of belongings kepada mentor berjalan sukses. Dengan kata lain, pemberdayaan merupakan dampak dari keberhasilan sense of belongings mentor. Pemberdayaan mentor juga menjadi solusi atas terbatasnya sumber daya manusia dalam proses rekrcuitment mentor.

 

Besar harapan sekolah mentor dapat menjadi solusi efektif untuk mencetak system dan mentor berkualitas. Dari sekolah mentor ini lah terbentuk komunitas besar kebaikkan di ITS. Komunitas yang kemudian akan mengubah pola hidup mahasiswa ITS kearah yang lebih baik.

14 pemikiran pada “Rajutan Mimpi untuk Sekolah Mentor

  1. Wah, ide bagus,,,memang, mungkin salah satu faktor yang krusial yang membuat para mentor lama untuk mengikuti sistem pembinaan yang da di BPM adalah berulang2 kali mendapat materi yang sama…Pastaslah klo memang harus ditetapkan suatu sistem dan alur pembinaan mentor yang tepat dan terstruktur, agar nantinya dapat menarik minat dan keinginan dari para mentor…
    kalo saya lihat2 ide ni hampir mirip dengan SPJ (Sekolah Pengurus JMMI) ya? hanya saja , klo SPJ untuk meningkatkan SOB pengurus terhadap JMMI, sedangkan Sekolah Mentor adalah SOB terhadap mentoring….
    Konsep sudah OK, berarti tinggal pengeksekusianx saja, siapa yang bagian membuat kurikulum, yang membuat teknisx….dll…
    Klo boleh tanya rencana materi dan kurikulim dari tipa kelas ni pa ya??? Trus, untuk waktunya juga, pengenx mau dibuat seperti pa??? kontinu / insidental to gmn??? plus, terkait pematerix??? syukron….

    • hanya mirip,,tapi berbeda…
      rencana materi dan kurikulum sedang disusun, tipe kelas pun masih belum diputuskan walau sudah ada konsepnya..Yang namanya sekolah ya kontinu, pematrinya orang-orang yang berkompeten dari bidangnya

  2. Sepertinya akan ada banyak sekolah.
    Di Bem da SPMI
    Di JMMI da SPJ dan Sekolah Mentor
    Di Organisasi lain?
    Ide sudah bagus, untuk konsep di buat sec real dan bisa di eksekusi
    karna melihat dari pendampingan mentor dulu, selalu sedikit yang berpartisipasi, dan jalannya jg g kontinu, padahal di awal juga sudah ada penegasan.

    Semangat.
    Semoga kedepannya kegiatan mentoring semakin berjalan dengan baik dan memiliki outputan yang jelas.

    • Terimakasih atas masukannya

      Untuk nama bisa jadi pertimbangan apabila kata-kata “sekolah” sudah terlalu banyak. Konsep disini ini masih akan disempurnakan hingga mudah untuk direalisasikannya, Insya Allah. Secara sederhana yang diinginkan adalah pemberdayaan sehingga penumbuhan kesadaran menjadi cara utama daripada penegasan, mohon doanya juga.
      Bila boleh bertanya, menurut Anda outputan yang jelas dari kegiatan mentoring itu seperti apa?
      sekali lagi, terimakasih atas masukan-masukannya

  3. Sebuah hal simpel, tapi seperti sebuah kalimat yang saya baca di bis “sepak bola adalah olahraga simpel tapi sulit untuk bermain simpel”.
    menag kaderisasi adalah hal paling klasik tapi tetap menjadi hal utama. mengapa menjadi hal utama? karena maju mundurnya suatu usaha perkumpulan (bisa apa saja organisasi usaha apapun itu)
    banyak usaha mulia berakhir bahkan menghilang pada tahun selanjutnya karena kehilangan kader
    banyak senyum ceria berubah jadi air mata, gelimang pujian menjadi hujan cemooh, semuanya dikarenakan kaderisasi yang terlewatkan.
    yap ide ini juga sebuah rancangan kaderisasi. cukup simpel tapi usaha ekstra perlu dilaksanakan, dari mulai perapihan mentornya sistem pemilihannya dan perencanaan yang harus matang.
    tapi saya yakin semuanya akan berjalan baik “semua amal bergantung pada niat”
    Semangat kita semua siap bantu.

    titip juga sense of belongings pada dakwah

  4. subhanallah….. ide yang bagus.
    kurikulum dan materi sekolah mentor yang direncanakan apakah hanya berupa pendalaman materi mentoring yg disampaikan ke mente? sekedar usulan, mungkin perlu dimasukan juga materi yang berhubungan dgn peningkatan soft skill, seperti komunikasi efektif, mendinamisasikan kelompok, dsb. ide tentang sekolah mentor sebenarnya sudah ada sejak kepengurusan mentoring sebelumnya. waktu itu namanya madrasah mentor. isinya berupa pembekalan (pendalaman) materi mentoring yang akan disampaikan.jadi, seblm ngisi mentoring, mentornya dpt memperdlm pemahaman dgn ikut madrasah mentor. kebanyakan yg hadir memang mentor baru. jika mentor lama bnyak yg tdk hadir, mohon dimaklumi saja. kalo pengalaman saya, tidak hadir bukan karena merasa bosan karena materinya sama. melainkan karena ada agenda yang lain. jadi, tetap husnudzon dan istiqomah ya….

  5. bismillah…
    harapan besar, dari kami bisa mewujudkan sekolah mentor. dengan sekian banyak mimpi menjadikan mentoring yang lebih baik dan bisa mwujudkan visi BPM 1112 menuju Indonesia Islami. dan terlalu angkuh,rasanya dengan kapasitas kami, mewujudkan mimpi ini sendiri tanpa rekan-rekan sekalian. ya, karena pada intinya keberhasilan dari sebuah pembinaan adalah pada kita semua. sehingga pada kesempatan ini,mengajak semua yang terkait untuk sama-sama mewujudkan mimpi ini, mimpi kita bersama. insyaAllah bisa,seperti apa yang disampaikan oleh Dir.BPM sebelumnya.
    untuk konsep materi dan kurikulum memang rencananya tidak hanya sebatas pemberian materi yang akan disampaikan kepada mente, juga ttg softskill seperti yg ukhti liza sampaikan, n wawasan dunia islam skr (klo memungkinkan sich), yang diharapkan bisa menngkatkan sob ke dakwah. tapi, pembahasan untuk konsep dan kurikulum ini memang belum matang, dan harapannya dengan partisipasi, saran , kritik dan dukungan dari antum sekalian untuk sekolah mentor,ini sehingga pada akhirnya mampu mnjadi sarana pembinaan yg efektif.
    jazakumullah untuk antum semua,,

  6. sebisa mungkin orientasikan pembelajaran diarahkan kepada pengalaman dan keterampilan. bukan pengetahuan saja.
    maksudnya selain mentor mendapatkan talaqqi materi mentoring dari ustad2 yang berkompeten. sekolah mentor harus bisa menjawab dan mendampingi dinamika yang dialami para mentor ketika membina. idealnya sekolah ini berjalan juga ketika mentor sedang menjalankan amanah mengisi mentoring. jadi ketika ada permasalahan2 ditengah2 membina, para mentor bisa mendapatkan solusinya di sekolah mentor. mereka bisa tanya ke guru di sekolah mentornya. jadi sekolah mentor ini adalah sekolah praktisi bukan ilmuwan. untuk menjadi mentor yang baik dibutuhkan juga jam terbang. bukan pengetahuan saja.
    jika masing-masing peserta sekolah mentor benar2 telah dan sedang terjun menjadi mentor, pertanyaan-pertanyaan disekolah pun jadi real, lebih berbobot dan mendalam. lebih kepada hal-hal yang benar2 mereka alami, hal-hal yang benar2 tidak mereka ketahui atau benar2 mereka ingin dalami. akhirnya sekolah mentor ini akan memiliki arti yang besar bagi para mentor. semoga dengan begitu mereka akan lebih bersemangat lagi.

Tinggalkan Balasan ke nurih Batalkan balasan